WELCOME TO MY BLOG

Rabu, Oktober 28, 2009

Kisah-kisah menarik nan asyik

Kisah-kisah ini diriwayatkan dalam kitab al-Ibriz dan dinukil oleh guru Sayyid Hassan bin Abdul Aziz ad-Debbagh al-Hassani al-Tijani al-Gannouni al-Sukayriji radliyallahu anhu. Kitab yang berjudul “Al-Ibriz min Kalami Sayyidi Abdul Aziz ad-Dabbagh” yang disusun oleh Sayyid Ahmad bin al-Mubarak al-Sijilmasi al-Maliki radliyallahu anhu. Kami menerjemahkannya dengan terjemahan bebas agar lebih mudah dicerna. Mudah-mudahan jadi renungan bagi kita kita semua :
PERTAMA

Dahulu kala, ada seseorang yang bernama Abdul Ali yang memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan menemukan seorang Syaikh untuk membimbingnya. Sampai akhirnya Abdul Ali mendengar bahwa disuatu tempat ada seorang Syaikh yang dikenal sebagai salah seorang Waliyullah. Abdul Ali kemudian menjual hartabendanya dan berangkat menemui Syaikh tersebut. Sayangnya, Syaikh tersebut sebenarnya adalah seorang pembohong dan berpura-pura sebagai seorang Syaikh, malahan Syaikh gadungan tersebut suka bermain perempuan dan minum-minuman keras. Abdul Ali yang polos dan jujur, memiliki Prasangka yang Baik terhadap Syaikh-nya dan meminta Syaikh tersebut untuk mengajarinya, Abdul Ali kemudian menyerahkan semua uang hasil penjualan harta bendanya kepada Syaikh gadungan. Syaikh gadungan tersebut kemudian menerima Abdul Ali sebagai murid, dan menyuruhnya untuk bekerja di ladang milik sang Syaikh gadungan. Bertahun-tahun Abdul Ali bekerja untuk Syaikh gadungan, tanpa kehilangan prasangka baik, ketulusan dan kejujuran hatinya. Sampai suatu ketika ada seorang Wali Quthub yang meninggal dunia, kemudian Allah Azza Wa Jalla akhirnya memilih Abdul Ali untuk menjadi Wali penerus dari sang Wali Quthub yang meninggal dunia tersebut. Allah memilih Abdul Ali menjadi Waliyullah karena ketulusannya dan kejujurannya ketika melayani Syaikhnya walaupun sebenarnya Syaikhnya tersebut adalah Syaikh gadungan!.



KEDUA
Dahulu kala, ada seorang Syaikh yang memiliki seorang murid yang sangat taat dan setia kepada gurunya. Kemudian Syaikh menguji muridnya tersebut, dan berujar :
“Wahai muridku, apakah engkau mencintaiku?”
kemudian dijawab si murid :” Tentu saja wahai guru”.
Kemudian Syaikh kembali bertanya : “Siapakah yang lebih engkau cintai, aku ataukah ayahmu?”
lalu dijawab si murid “Engkau, yang lebih kucintai wahai guru?” Syaikh berkata
“Mari kita lihat, jika aku memerintahkanmu untuk membawa kepala ayahmu (e.q membunuh ayah kandungnya sendiri), apakah engkau akan mematuhiku?’
Lalu dijawab si murid :” wahai guru, bagaimana aku tidak akan menaatimu? Engkau akan melihat (kepala ayahku) dengan segera.
Kemudian si murid segera pulang kerumahnya, kala malam gelap gulita. Si murid masuk kerumahnya, dan melihat seorang laki-laki yang dia duga adalah ayahnya sendiri yang sedang melakukan hubungan seks dengan ibunya, sambil bersembunyi dan berlutut , dikala ayahnya sedang ada diatas tubuh ibunya, si murid akhirnya memenggal kepala ayahnya dan akhirnya membawa kepala ayahnya kepada sang guru. Sang guru kemudian berujar : Engkau sudah membawakan untukku kepala ayahmu!
Lalu dijawab : Ya, inilah kepala ayahku.
Lalu si guru berujar : Lihatlah baik-baik, kepala itu, benarkah kepala Ayahmu?
Si murid memperhatikan kembali kepala yang dia bawa, namun akhirnya dia menyadari bahwa kepala yang dia bawa bukan kepala ayahnya, dan dia sudah membunuh orang lain. Akhirnya dijelaskan bahwa, pada malam tersebut, ayah kandungnya sedang pergi dan ibunya berselingkuh dengan seorang lelaki nasrani!! Dan si murid sebenarnya membunuh lelaki nasrani yang berselingkuh dengan ibunya!...

KETIGA
Seorang Syaikh yang memiliki banyak murid, berniat menguji murid-muridnya. Syaikh kemudian berkhalwat disuatu ruangan, sampai akhirnya murid-muridnya berkumpul di pintu ruangan tersebut. Saat murid-murid berkumpul, tiba-tiba ada seorang wanita (dan bukan istri Syaikh) masuk keruangan Syaikh. Murid-murid kemudian terkejut dan menyangka bahwa Syaikh telah melakukan suatu dosa besar, berzina dengan seorang perempuan. Sampai akhirnya murid-murid tidak percaya lagi kepada Syaikh dan meninggalkan Syaikh. Namun ada satu orang murid yang tetap bertahan dan tidak meninggalkan ruangan khalwat Syaikh, bahkan si murid kemudian membawakan air dalam wadah.
Kemudian Syaikh keluar, dan bertanya
“Apakah yang engkau lakukan dengan membawa air ini?
Lalu dijawab :
“Saya melihat seorang wanita masuk ke kamar engkau, dan mungkin engkau membutuhkan air untuk bersuci atau mandi besar, dan inilah air yang saya bawakan untuk engkau bersuci..”
Syaikh menjawab
Engkau masih mengikuti dan taat kepadaku, walaupun aku sudah melakukan dosa besar!
Murid menjawab
Ya, sesungguhnya sifat MA’SHUM (terbebas dari Dosa) hanyalah dimiliki para Nabi dan Rasul Alayhimussalam. Sedangkan Engkau, wahai Guru, hanyalah manusia biasa dan tidak Ma’shum dari dosa. Saya mengikutimu dan taat kepadamu, karena engkau manusia biasa yang lebih Alim daripadaku. Walaupun engkau berdosa, engkau masih tetap memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dari padaku. Oleh karena itulah aku taat kepadamu”!
Lalu Syaikh berkata :
Wahai muridku, sesungguhnya dunia itu nampak dalam bentuk seorang wanita. Lihatlah kedalam ruanganku ini, adakah wanita didalamnya?
Si murid kemudian melihat ruangan khalwat gurunya, namun tidak menemukan wanita apapun.
Ternyata, Syaikh dengan “Karamahnya” menampakkan bayangan seorang wanita kepada pandangan mata zhahir murid-muridnya. Padahal wanita tersebut sebenarnya tidak ada selain bayangan belaka untuk menguji murid-murid tersebut.
Akhirnya, si murid lulus ujian dari Syaikh dan menjadi pewaris Syaikh.
Nb: Muqodam sama dg Mursyid

1 komentar: