WELCOME TO MY BLOG

Selasa, Juni 22, 2010

KONSEP SIMBOL DAN BENDA SOSIAL

Secara etimologis, symbol berasal dari kata yunani “sym-ballein” yang berarti melemparkan bersama suatu (benda atau perbuatan) dikaitkan dengan suatu ide. Adapula yang menyebutkan “symbolos” yang berarti tanda atau cirri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang. Biasanya symbol terjadi berdasarkan metomini, yakni nama atau benda lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya (misalnya si kacamata untuk seseorang yang berkacamata) dan metafora, yaitu pemakaian kata atau ungkapan lain untuk objek atau konsep lain berdasarkan kias atau persamaan (misalnya kaki gunung, kaki meja, berdasarkan kias pada kaki manusia).

Dalam kamus umum bahasa Indonesiakarangan WS Poerwadarminta disebutkan symbol atau lambing adalah semacam tanda, lukisan,perkataan,lencana, dan sebagainya, yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksud tertentu. Misalnya, warna putih merupakan lambing kesucian, lambing padi lambing kemakmuran, kopiah merupakan salah satu tanda pengenal bagi warga Negara Republik Indonesia. Konsep Peirece symbol diartikan sebagai tanda yang mengacu pada objek tertentu di luar tanda itu sendiri. Hubungan antara symbol sebagai penanda dengan sesuatu yang ditandakan sifatnya konvensional. Berdasarkan konvensi itu pula masyarakat pemakaiannya menafsirkan cirri hubungan antara symbol dengan objek yang diacu dan menafsirkan maknanya.

Dengan kata lain symbol lebih substantive dari pada tanda, oleh karena itu salib yang dipajang didepan gereja, umpamanya hanya merupakan tanda bahwa rumah tersebut rumah ibadah orang Kristen. Namun salib yang terbuat dari kayu merupakan symbol yang dihormati oleh semua orang Kristen, lambing pengorbanan jiwa dan raga kristus demi umat manusia. Kemudian Herbert Blumer, mahaguru universitas California di Berkeley, seperti dikutip veeger (1993) telah berusaha memadukan konsep-konsep mead

Tidak ada komentar:

Posting Komentar